Langsung ke konten utama

Tips Menghindari Ghibah Dalam Bulan Puasa

Hai bunda, masih sibuk  urusan dapur kah jam segini? Atau mungkin sedang istirahat sejenak  di kantor. Ngomong-ngomong apa yang bunda  lakukan di saat istirahat dari kesibukan bulan puasa ini? Pergi ke mal kah atau ke pasar? Eh asalkan jangan ghibah ya bunda. Tidak baik, dan itu termasuk dosa besar.

Seperti dijelaskan dalam hadis : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tahukah engkau apa itu ghibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim no. 2589).

Sumber : canva Edit : photogrid

Ghibah kata Imam Nawawi adalah menyebutkan kejelekan orang lain di saat ia tidak ada saat pembicaraan. (Syarh Shahih Muslim, 16: 129).

Dalam Al Adzkar (hal. 597), Imam Nawawi rahimahullah menyebutkan, “Ghibah adalah sesuatu yang amat jelek, namun tersebar dikhalayak ramai. Yang bisa selamat dari tergelincirnya lisan seperti ini hanyalah sedikit. Ghibah memang membicarakan sesuatu yang ada pada orang lain, namun yang diceritakan adalah sesuatu yang ia tidak suka untuk diperdengarkan pada orang lain.

Di dalam Al-Qur’an pun dijelaskan “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12).

Maka dari itu baiknya kita menghindar dari ghibah. Ini tips menghindari ghibah dalam bulan puasa :

1. Diam itu emas
Orang diam lebih menjaga perkataannya, karena ia tahu betul kapan baiknya berbicara dan tidak. Sehingga ia bisa mengetahui mana hal yang baik dan tidak untuk dibicarakan. Apalagi Allah menciptakan kita mulut cukup satu dan telinga dua, mengingatkan kita untuk lebih banyak mendengar yang berfaedah daripada bicara tidak baik.

2. Tetap fokus bekerja
Jika ada orang lain atau teman kerja membicarakan aib seseorang, cukup fokus kerja saja. Dan berdoa semoga yang dibicarakan tidak seperti itu. Dan semoga yang membicarakan aib orang lain mendapat hikmah dan pelajaran.

3. Ambil langkah keras
Jika orang lain masih terus membicarakan aib seseorang tanpa ada batasan. Baiknya ambil langkah keras. Tegur dia, untuk berhenti membicarakan aib orang. Kalau perlu kasih dalil hadis dan Al-Qur’an, bahwa ghibah itu dosa besar.

4. Ingatkan ini bulan puasa
Ingatkan orang yang terus saja membicarakan aib orang (berghibah)bahwa ini bulan puasa, baiknya daripada membicarakan aib orang, mending berbuat suatu kebaikan. Ya mengisi waktu membaca Al-Qur’an atau mendengar ceramah online atau berzikir istighfar.

5. Hindari orang penyebar ghibah
Jika keempat cara itu tidak juga membuat si penyebar ghibah diam. Lebih baik hindari, dan ajak teman kerja lainnya untuk fokus bekerja. Karena tidak ada faedahnya berghibah. Bisa jadi kali ini ia membicarakan si A ke si B dan C, besok ia menjelekkan si B di depan si A dan C.

Jika ghibah yang masih bisa diperbolehkan itu sifatnya mengadu. Misal kita didzolimi orang kita mengadu pada pihak berwenang, itu boleh. Atau meminta solusi atas perkara kepada ustad atau ustadzah. Bisa juga memberi contoh bahwa si A tidak baik, lebih baik harusnya begini. Membicarakan orang lain yang jelas-jelas berbuat maksiat atau bid'ah kepada ustad atau ustadzah. Memanggil sebutan orang jika ia buta, lebih baik dengan perkataan halus tuna netra.

Nah, itu tips menghindari ghibah ya bunda.
Semoga bermanfaat.


Sumber : rumaysho.com, muslim.or.id, idntimes.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Nge-hits di Jawa Timur

Beranda FB aku tiba-tiba muncul saja notifikasi kenangan dua tahun yang lalu, ya tepatnya tanggal 21 Oktober 2019. Aku coba klik apa saja kenangan itu. Wah, ternyata tanggal ini dua tahun yang lalu aku lagi ke Jawa Timur dengan teman-teman. Wisata yang terkenal ketika ke Jawa Timur tentunya tidak ada yang tidak tahu, yaitu ke gunung Bromo. Kami juga ke kampung Jodipan,  Batuflower,  Malang, dan Museum Angkut, Malang. Kami yang dari Jakarta menaiki kereta menuju Malang. Dari kota Malang inilah wisata kami dimulai. Tentunya kami tak melewatkan berwisata kuliner di kota Malang. Di Malang kami menyempatkan ke kampung Jodipan. Yaitu suatu daerah dengan rumah-rumah penduduk yang di cat warna-warni. Jangan lupa berpakaian warna cerah. Tentunya berswafoto bersama teman atau keluarga makin meriah. Kampung Jodipan, Malang Lalu kami juga pergi ke Batu flower, Malang. Terdapat banyak spot menarik juga. Bukit dengan penuh bunga berwarna-warni. Ada spot berfoto di atas papan kayu ya...

Bakwan Sayur Gorengan Favoritku

Bakwan merupakan olahan dari tepung yang diisi aneka sayuran diolah dengan cara digoreng dengan sejumlah minyak. Bakwan kadang disebut juga bala-bala oleh orang dari Jawa Barat atau pia-pia bagi orang Jawa Tengah atau yasai tenpura (tenpura sayur) oleh orang Jepang. Bakwan pun jadi salah satu gorengan favoritku. Karena rasanya yang renyah dan gurih. Waktu masih jadi  anak kos, jajan gorengan pasti tak ketinggalan dibeli juga bakwannya. Karena tidak kos lagi, kalau lagi mau bakwan, coba buat sendiri. Sekarang ini ada juga bumbu instan bakwan. Cuma memang rasanya lebih pas kalau bisa membuat adonan bakwan sendiri.  Bisa ditambah rasa garam atau gurihnya. Dan juga mau membiasakan coba racik sendiri. Kan jadi kebanggaan sendiri bisa membuat makanan sendiri dan disukai diri sendiri dan orang lain yang memakannya. Coba mengulik Cookpad, ketemulah resep bakwan  sayur yang sekiranya mudah. Resep cookpad buatan Yan's kitchen ini bisa dicoba. Resep Bakwan Sayur  Sum...

5 Tips Cara Bangkit Dari Kegagalan

Tiada manusia yang tak pernah gagal. Entah itu gagal karena naik kelas sewaktu sekolah, gagal karena tidak lulus masuk perguruan tinggi yang diminati, gagal karena tidak lulus mata kuliah tertentu, gagal mendapatkan pekerjaan, gagal karena di putus hubungan kerja (PHK), gagal menikah, gagal mempertahankan rumah tangga, gagal karena bisnis bangkrut dan masih banyak kisah gagal lainnya. Lantas apakah yang harus kita perbuat setelah kita gagal? Apakah akan berdiam diri saja? Marah kepada orang lain sebagai pelampiasan? Mengucilkan diri tanpa sebab? Baiknya kita segera move on, bangkit dari gagal kita. Nah, aku hanya bisa memberikan tips bagaimana cara bangkit dari kegagalan versiku. Mari simak poin-poin di bawah ini : 1. Menangis Sudah lumrah ketika kita mengalami kegagalan, kita bersedih karena kecewa tidak bisa memberikan yang terbaik. Kita boleh menangis. Karena aku cewek wajar ya menangis. Tapi enggak masalah kalau cowok menangis. Sumber : pixabay Lakukan saja di rum...