Langsung ke konten utama

Sampah Daur Ulang Yang Bermanfaat


Sampah menjadi hal yang sangat menjijikkan jika dilihat dari segi kesehatan, apalagi jika sampah itu menumpuk dan dibiarkan beberapa hari. Menimbulkan bau yang menyengat dan hanya akan memberi peluang munculnya wabah penyakit. 

Dampak yang terjadi dari penumpukan sampah bisa berupa terkontaminasinya tanah, air dan udara selain itu dapat menimbulkan wabah penyakit dari limbah sampah yang beracun, bisa juga terjadi gangguan pernapasan, penyakit tipes serta penyakit kulit.  

Awal bulan April ini pun banyak terjadi banjir di sejumlah wilayah Indonesia. Banjir tidak bisa disalahkan karena curah hujan. Namun akibat ulah manusia jualah yang menimbulkan musibah. 

Nah, jika kita pandai untuk memilah-milah sampah akan menjadi hal yang berguna untuk kita semua.

Dalam catatan Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta,  tercatat jumlah sampah rumah tangga pada lebaran 1439 H kemarin sebanyak 7.781 ton dikirim ke TPST Bantar Gebang pada h-1 sedangkan jumlah sampah di hari pertama lebaran 1286 ton dan h+1 2060 ton. Sungguh angka yang cukup besar.  

Seandainya kita bisa mendaur ulang sampah organik menjadi kompos, atau sampah anorganik seperti plastik dijadikan kerajinan tentu lebih mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke TPST tersebut.

Sampah koran biasanya kita sering membiarkannya begitu saja menumpuk atau dibakar atau juga sebagai kreativitas anak sekolah untuk dibuat kliping. Tetapi kali ini sampah koran dapat digunakan lebih bermanfaat lagi.
Sumber : google

Contohnya di DKI Jakarta terdapat kampung koran salah satunya  di RW 02 Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sampah koran tersebut di daur ulang bisa menjadi gantungan kunci, kotak pensil, tempat tisu, keranjang, tikar, hingga tas cantik.

Salah seorang warga bernama Ibu Eli, aktif sebagai pengrajin sampah koran daur ulang. Menurut beliau kegiatan ini dikerjakan oleh 30 orang warga didaerahnya. Semakin hari semakin banyak warga yang ikut  sehingga dengan ini bisa menambah pendapatan, meningkatkan ketrampilan warga,  rasa kebersamaan dengan warga dan sadar akan kepedulian lingkungan. Dan Ibu Eli  sendiri biasa membuat kerajinan  disambi sembari berjualan di warung nasi.

Di Jakarta Pusat terdapat 126 bank sampah. Dengan adanya bank sampah ini sebagai indikator Jakarta Pusat mendapat penghargaan Adipura oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.  

Menurut walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede, dijumpai di Balai Kota (3/8/2017), Bank sampah ini akan diwajibkan oleh Pemkot untuk diadakan di sekolah-sekolah dan kantor pemerintah.  Beliau akan mencoba menemui  pabrik kemasan yang menghasilkan  sampah anorganik tentang bagaimana pengelolaannya dan mereka harus ikut tanggung jawab.

Di acara penyerahan Adipura ini, Jakarta Pusat membawa hasil karya daur ulang berupa  kemasan bekas yang ditata rapi di dalam satu mobil bak terbuka.  Ada tong yang terdiri dari botol bekas yang dirangkai, keranjang dari beberapa potongan  sampah koran, tas cantik dari kemasan sachet, lampu hias yang terbuat dari sampah plastik sampai dengan pupuk.
Salah satu Staf PPSM (Peran Serta Masyarakat dan Penataan Hukum) Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Pusat Imam Baheramsah mengungkapkan salah satu timbulnya kreasi masyarakat akan daur ulang mengingat suatu peraturan yang tersusun di dalam Perda Nomor 3 Pasal 12 ayat 1, mewajibkan warga DKI mengelola sampah.

Sehingga dengan ini masyarakat dapat memanfatkan sampah menjadi nilai seni dan mengurangi sampah dengan melakukan 3R (Reuse, Reduce dan Recycle). Namun salah satu kendala menurut Imam, adalah pemasaran. Padahal warga sudah berbuat banyak untuk memasarkan produk daur ulang mereka.

Yuk, kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan ikut memilah sampah menjadi barang bermanfaat.

Komentar

  1. aku tuh udah pilah pilah sampah basah dan kering dirumah, cuman sama si bapak pengangkut sampahnya tetep aja digabungin :(

    BalasHapus
  2. Iya sayangnya blm ada dari petugas kebersihan membedakan sampah kering dan basah ya mba

    BalasHapus
  3. keren nih, emang sudah seharusnya sih bahwa sampah itu di daur ulang enggak di buang gitu aja, biar gak jadi polusi juga. makasih bun sudah diingetin nih.

    BalasHapus
  4. Menjaga kebersihan sekaligus memberdayakan produk lokal ya, mba. Hasil kerajinan tangan tersebut harus diapresiasi dengan membelinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, kerajinan tangan seperti ini mesti diberi apresiasi dan dibantu modalnya mba

      Hapus
  5. Di Jakarta kalo sampah didaur ulang lumayan mengurangi sampah ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, cuma belum banyak yang bisa di daur ulang

      Hapus
  6. Sampah koran mah aku bisa mendaur ulangnya mbak jadi dibikin kotak-kotak penyimpanan. Cuma males aja buatnya wkwkw jangan ditiru yah. Yang ada aku masukin tong sampah lagi yanh ntah itu diangkut oleh tukang sampahnya kapan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa dikasih ke tukang loak koran mba siapa tahu lebih berguna hehe

      Hapus
  7. PR banget nih mbak emang buat Indonesia, memilah milah sampah sesuai jenisnya. Biar mudah mengolah kembali.

    BalasHapus
  8. Sedikit usaha dari saya dengan selalu memilah sampah, sampah rumah tangga, kertas, & plastik. Semoga bisa memberi sumbangsih untuk mengurangi sampah di negeri tercinta ini.

    BalasHapus
  9. Benar ya, masalah pemasaran memang terlihat sepele tapi benar2 menentukan hasil akhir dari perjuangan 3R sampah ini. Semoga ada jalan keluar juga dari pemerintah untuk hasil 3R masyarakat terkait sampah ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, butuh wadah yang mau membantu dan memasarkannya

      Hapus
  10. Keren nih. Semoga bisa diikuti di daerah lainnya ..berbagai kota dan desa. Ngeri lihat jumlah sampah yang swmakin meningkat. Apalagi sampah plastik. Yuuk...dukung program go green💪

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, kalau perlu seluruh Indonesia, apalagi sekarang musim banjir, sampah juga salah satu penyebabnya

      Hapus
  11. Skrg jmn pd 3R reuse, reduce dan recycle ya mb...smg pd sadar ikut mewujudkn kebersihan lingkungan. Pastinya dr lingkungn trkecil dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mesti dari diri sendiri mba, dan memang sampai akhir harusnya konsisten ada pemisahan sampah organik dan anorganik, memudahkan yang ingin melakukan 3R

      Hapus
  12. Pengelolaan sampah memang menjadi tanggungjawab jawab kita bersama. Malah dimulai dari meminimkan sampah plastik. Sebisa mungkin memakai peralatan yang bisa dipakai lagi.
    Lalu pemilahan sampah memang harus dilakukan di tiap rumah. Menjadi nilai plus jika sampah plastiknya bisa didaur ulang dan bernilai ekonomis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya tanggung jawab bersama, sampah rumah tangga memang harusnya dipisah dan petugas kebersihan juga harus memisahkan sampah jadi bisa mengurangi sampah yang tidak berguna dan juga terwujud 3R

      Hapus
  13. Sampah ini kalau buangnya dipisah, pendaur ulangan juga lebih mudah ya mbak. Sayangnya, kita udah misah, sampai tempat sampah yang lain udah bercampur lagi. Capek deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mba, perlu kerjasama dari per orangan hingga dinas kebersihan

      Hapus
  14. Masalah sampah memang sepertinya bukan hanya menjadi masalah di kota besar saja, tapi hampir di setiap.kota di Indonesia

    BalasHapus
  15. Saya suka banget liat hasil karya kreatifitas orang2 yang bikin kreasi dari bahan daur ulang kayak gini. Luar biasa banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, kreatif sekali, dan harus ada wadah untuk membantu memasarkan dan meningkatkan kualitasnya hingga bisa menjadi usaha produktif

      Hapus
    2. Sampah,, udah jd masalah internasional,, daur ulang memang jadi alternatif terbaik buat masalah ini
      Thanks mb sharenya mb bermanfaat

      Hapus
  16. Iya mba, sampah masih belum terselesaikan maksimal, sama-sama mba

    BalasHapus
  17. D masa depan kerjaan yg berprospek mngkin yg berhub dg daur ulang sampah

    BalasHapus
  18. Iya mba, biar bisa mengurangi limbah sampah

    BalasHapus
  19. Cakep deh mba.. Makin harus bisa memisahkan sampah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilana Tan Penulis Novel Empat Musim

Ilana Tan, ada yang tahu? Yup, beliau adalah  novelis  yang dikenal karena menulis novel bertema empat musim. Masing-masing novelnya menceritakan  latar yang berbeda namun tokoh-tokohnya ada berkaitan satu sama lain dari novel sebelumnya. Sumber : id.bookmyshow.com Edit : canva Winter in Tokyo inilah novel remaja koleksi  zaman old aku dahulu 😁 Untuk karya-karyanya antara lain:  Summer in Seoul (2006)  Autumn in Paris (2007)  Winter in Tokyo (2008)  Spring in London (2010)  Sunshines Become You (2012)  Autumn Once More (2013)  Seasons to Remember (2013)  In a Blue Moon (2015) Keempat novelnya berlatar kota-kota besar di dunia. Seperti Seoul (Korea Selatan), Paris (Perancis), Tokyo (Jepang) dan London (Inggris).  Dari novel pertama hingga keempat menceritakan empat musim yang berbeda.  Summer in Seoul (musim panas di Seoul), Autumn in Paris (musim gugur di Paris) Winter in Tokyo (musim dingin di Tokyo), dan Spring in London (musim semi di London).

Resep Menu Makan Siang Istimewa

Tadi siang aku berjibaku membantu mama menyiapkan makan siang. Sekedar informasi, walaupun anak keturunan Minang. Aku masih harus banyak belajar memasak. Apalagi masakan Padang yang banyak rempah dan bersantan. Harus  membiasakan diri belajar memasak. Nah, menu makan siang kali ini ayam goreng, sambal terasi, labu Siam rebus serta daun pepaya Jepang dan bunganya yang dibuat urap. Bertolak belakang dengan masakan Padang ya ? 😁. Tidak mengapa, toh kami walaupun orang Padang tidak selalu makan bersantan. Setiap hari harus ada sayur, baik itu sayur yang dilalap, direbus, di masak bening untuk pendamping lauk. Aku coba berbagi resep ya. Siapa tahu ada yang ingin mencoba. Simak ya 😊 1. Ayam goreng Bahan : 1 ekor ayam, potong-potong, cuci, lumuri jeruk nipis Air secukupnya 1 butir telur, kocok lepas Minyak untuk menumis bumbu halus Bumbu halus : 1 ruas jari jahe 1 ruas jari lengkuas 2 sdm ketumbar bubuk 4 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1/4 batang sereh, ambil

Cara Mendapat Kesan terbaik di Pertemuan Pertama dengan Calon Mertua

Sumber : http://m.voa-islam.com/news/tsaqofah/2017/12/11/54797/mantan-ibu-mertua-adalah-mahram-boleh-bersalaman-dengannya/ Edit : canva Bagi yang sedang bingung harus bagaimana menghadapi calon mertua (camer), apalagi ini kali pertama bertemu dengan camer. Yuk, ikuti tips berikut ini. Ok, check this out :  1. Datang tepat waktu Kamu dan pasanganmu sudah jauh hari diajak camer bertemu. Usahakan datang tepat waktu. Misalkan pasanganmu yang datang menjemputmu. Ingatkan dia untuk datang lebih awal supaya kamu punya waktu untuk memperkirakan jam berapa sampai ditempat pertemuan dengan camer.  2. Pakaian dan riasan make-up yang sopan Berpakaian dan beriaslah yang sopan dihadapan camer. Tidak harus beli baju dan make-up baru, yang penting bisa tampil anggun dan menawan di mata camer. Masa iya mau ketemu camer pakai celana jeans model sobek-sobek dan riasan serba hitam. Dikira lady rocker asal mana nih kata camer. Bisa minus penilaian dari camer nantinya.  3. Buah tangan Bawala