Langsung ke konten utama

Review Buah Pepaya


Setelah mereview buah pisang, kali ini aku mereview buah lainnya.
Warna kulitnya jingga cerah, dan daging buahnya berwarna jingga ketika matang, buah apakah itu?
Inilah buah pepaya.


Buah ini  berbentuk bulat hingga memanjang, dengan ujung meruncing. Bagian tengah buah ini berongga terdapat biji berwarna hitam dan dilapisi lendir yang berfungsi mencegah buah dari kekeringan.

Nama latin dari pepaya adalah Carica papaya. Kalau orang Sunda menyebutnya gedang sedangkan orang Jawa menyebutnya kates. Pepaya tumbuh sangat baik di daerah tropis seperti di negara kita Indonesia. Pepaya berasal dari Meksiko Selatan, bagian utara dari Amerika Selatan.

Cara membudidayakan pepaya melalui bijinya. Semai biji pepaya dalam polybag yang sebelumnya tanah sudah digemburkan dan diberi pupuk kandang, setelah mencapai 30 cm tinggi pohon pepaya, pisahkan dalam pot, siram dua kali sehari. Pepaya pun siap panen kapanpun.

Dari warnanya yang jingga, buah ini sangat baik untuk kesehatan mata. Karena mengandung vitamin A. Selain itu buah pepaya mengandung vitamin C dan E  berguna sebagai anti oksidan mencegah kanker. Kadar vitamin C-nya 48 kali dari buah apel. Buah pepaya juga bermanfaat untuk  pencernaan terutama yang susah buang air besar.  Kandungan lainnya  terdiri dari mineral, kalium, magnesium dan serat. Kalium baik untuk ibu menyusui.

Buah pepaya muda dapat digunakan untuk sayur lodeh, sayur asem atau lalapan. Buah yang matang dapat dimakan langsung , bisa dicampur dengan buah lainnya sebagai rujak, asinan, manisan, dibuat jus, puding dan lain-lain.

Nah, pepaya si buah manis berwarna jingga ini telah aku santap hari ini.
Mau tau cara enak makan buah pepaya?
Ambil buah pepaya ukuran sedang, potong setengahnya, kupas kulitnya dan buang bijinya ya jangan lupa 😁, lalu cuci bersih. Potong bentuk dadu, taruh di dalam mangkok. Taburi gula pasir secukupnya. Ambil jeruk nipis, iris. Peras jeruk nipis di dalam mangkok yang berisi pepaya. Nah, tinggal dimakan. Segar sekali, apalagi kalau buah pepayanya dingin. Rasanya adem ditenggorokan. 😋

Yuk perbanyak makan buah-buahan. Supaya sehat selalu. 😉


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilana Tan Penulis Novel Empat Musim

Ilana Tan, ada yang tahu? Yup, beliau adalah  novelis  yang dikenal karena menulis novel bertema empat musim. Masing-masing novelnya menceritakan  latar yang berbeda namun tokoh-tokohnya ada berkaitan satu sama lain dari novel sebelumnya. Sumber : id.bookmyshow.com Edit : canva Winter in Tokyo inilah novel remaja koleksi  zaman old aku dahulu 😁 Untuk karya-karyanya antara lain:  Summer in Seoul (2006)  Autumn in Paris (2007)  Winter in Tokyo (2008)  Spring in London (2010)  Sunshines Become You (2012)  Autumn Once More (2013)  Seasons to Remember (2013)  In a Blue Moon (2015) Keempat novelnya berlatar kota-kota besar di dunia. Seperti Seoul (Korea Selatan), Paris (Perancis), Tokyo (Jepang) dan London (Inggris).  Dari novel pertama hingga keempat menceritakan empat musim yang berbeda.  Summer in Seoul (musim panas di Seoul), Autumn in Paris (musim gugur di Paris) Winter in Tokyo (musim dingin di Tokyo), dan Spring in London (musim semi di London).

Resep Menu Makan Siang Istimewa

Tadi siang aku berjibaku membantu mama menyiapkan makan siang. Sekedar informasi, walaupun anak keturunan Minang. Aku masih harus banyak belajar memasak. Apalagi masakan Padang yang banyak rempah dan bersantan. Harus  membiasakan diri belajar memasak. Nah, menu makan siang kali ini ayam goreng, sambal terasi, labu Siam rebus serta daun pepaya Jepang dan bunganya yang dibuat urap. Bertolak belakang dengan masakan Padang ya ? 😁. Tidak mengapa, toh kami walaupun orang Padang tidak selalu makan bersantan. Setiap hari harus ada sayur, baik itu sayur yang dilalap, direbus, di masak bening untuk pendamping lauk. Aku coba berbagi resep ya. Siapa tahu ada yang ingin mencoba. Simak ya 😊 1. Ayam goreng Bahan : 1 ekor ayam, potong-potong, cuci, lumuri jeruk nipis Air secukupnya 1 butir telur, kocok lepas Minyak untuk menumis bumbu halus Bumbu halus : 1 ruas jari jahe 1 ruas jari lengkuas 2 sdm ketumbar bubuk 4 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1/4 batang sereh, ambil

Telitilah Dalam Memilih Sabun Mandi

Pagi, bunda sudah mandi dan wangi bukan? Omong-omong soal mandi. Sabun favorit bunda yang seperti apa? Apa sabun mandi biasa, sabun mandi herbal, atau sabun mandi  bayi nih? Sabun apapun itu yang penting kesehatan kulit kita terjaga. Sehingga membuat kita nyaman dan percaya diri.  Berikut ada tips telitilah dalam memilih sabun mandi. Karena tipe kulit seseorang berbeda-beda. Ada yang kulitnya kering, atau kulit sensitif. Yuk disimak. 1. Bahan pelembab Untuk jenis kulit yang cenderung kering. Kamu harus perhatikan kandungan sabun mandi yang satu ini. Apakah ada mengandung pelembab seperti glycerin, minyak zaitun, minyak bunga matahari, minyak almond, minyak aprikot, madu, shea butter, cocoa butter, sereh, asam amino, lidah buaya, ekstrak yogurt dan lain sebagainya. Nantinya kulitmu akan lebih lembab selama dan setelah pakai sabun yang mengandung bahan ini. 2. Hindari berbahan deterjen Sabun mandi yang cenderung menghasilkan busa yang banyak, akan dapat mengiritasi kulit. Apa