Langsung ke konten utama

5 Etika Silaturahmi Di Grup Media Sosial


Dahulu rasanya sulit untuk saling memberi kabar. Menggunakan surat menyurat, dan telegram juga wesel untuk memberi kabar dan transfer uang. Lalu zaman berkembang memakai telepon. Karena telepon interlokal lumayan mahal belum lagi yang mempunyai teman dan keluarga yang tinggal di luar negeri. Wah, sudah pasti biayanya mahal.

Dahulu berkabar via telepon bagi yang mempunyai telepon rumah atau bisa juga telepon umum atau warung telekomunikasi. Kemudian memasuki era tahun 90an pertengahan ada pager. Memberi pesan dan sebagai pengingat. Lalu muncul ponsel. Bisa mudah menghubungi yang sesama mempunyai ponsel via telepon dan SMS dengan teks sampai 160 karakter.

Sedikit maju lagi berkembang media sosial yaitu bisa berinternet, chating dengan kawan lama maupun baru,, ada media sosial Friendster, dan aplikasi BBM bagi pengguna ponsel merk BlackBerry. Terbatas khusus memberi pesan dan video penguna BlackBerry. Di era serba canggih ini tidak adalagi batasan berbagi informasi alias bebas. Sekarang sudah tidak ada lagi alasan untuk tidak bisa bersilaturahmi dengan keluarga, teman semasa sekolah, teman sepermainan, dan teman komunitas.

Sekarang sudah ada  media sosial seperti : Twitter, Facebook, Instagram, WhatsApp dan bisa video call, ada juga aplikasi telegram untuk berkirim pesan kapasitas besar. Jadi informasi dan komunikasi menjadi lebih mudah. Di suatu grup WhatsApp atau telegram tak jarang bisa ber-hahahihi ria dan saling mengingatkan kebaikan. Tak jarang juga ada konflik sosial.

Nah kalau sudah begini kenyamanan dalam suatu grup akan terganggu. Bagaimana etika bersilaturahmi di media sosial? Mari simak poin-poin berikut :

1. Santun
Sumber : pixabay

Saling bertegur sapa yang santun. Walaupun dahulu sebelum ada media sosial pernah menjadi musuh atau saling menjelekkan ada baiknya beramah tamah dengan santun di media sosial. Atau kalau memang tidak mungkin membalas candaan yang sudah agak keterlaluan, khawatir akan seperti dahulu lagi, lebih baik balas sekedarnya saja. Atau balas candaan orang itu secara pribadi bukan di grup.

2. Konsisten

Perlu ada admin yang menjembatani suatu grup. Supaya grup konsisten dengan peraturan. Misalkan tidak ada unsur politik, menjelekkan SARA (suku, ras dan agama), menjelekkan fisik, hal yang berkaitan dengan pornografi, menyebar berita tidak benar. Terkadang mulut kita melalui tulisan di media sosial tak bisa dijaga. Maka tersindirlah salah satu anggota grup. Entah itu karena sensitif soal SARA ataupun ejekan fisik. Grup dibuat tentu untuk mengumpulkan dan merangkul anggota supaya kembali bersilaturahmi. Untuk kebaikan. Jadi harus konsisten baik admin maupun anggotanya mengikuti peraturan.

3. Diam

Jika memang tak mengerti masalah yang sedang terjadi di dalam, lebih baik diam menyimak. Itu lebih baik. Baca dari atas di media sosial misal jika belum kita hapus. Dimanakah titik masalah itu sebenarnya mulai mengobarkan api, pahami. Jika paham, baiknya secara pribadi memberitahu kepada admin. Untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut. Daripada penasaran lalu bertanya di grup yang sedang konflik, membuat semua orang digrup saling terbakar emosi.

4. Kroscek berita

Kadangkala di zaman serba cepat informasi, berita apapun cepat tersebar. Entah berita baik, maupun buruk. Hendaknya kroscek dahulu sebelum kita posting di grup. Bisa jadi kabar itu tidak benar, mungkin dahulu pernah seperti itu tetapi kini sudah tidak. Bisa jadi itu hanya rekayasa. Bisa jadi tema beritanya benar tetapi itu berita yang sudah lama.

5. Hormati privasi

Nah, kita semua punya privasi sendiri. Jangan menyebarkan foto orang tanpa sepengetahuan orang tersebut. Bisa jadi ia memposting di status WhatsApp atau Facebook ataupun Instagram hanya untuk orang tertentu dan terdekat saja, termasuk kita. Jangan sembarang kirim foto pribadi orang.

Tulisan seseorang yang telah ada titimangsa di copy paste dengan tertanda nama kita. Itu merugikan orang lain. Karena membuat tulisan itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu mencurahkan pikiran dan perhatian serta waktu yang lama hingga tulisan itu dibuat oleh si penulis. Oleh karena itu hormati privasi orang. Jika ingin copy paste silakan, tanpa mengedit dan tanpa menghapus siapa yang membuat tulisan itu.

Dengan menggunakan etika silaturahmi di media sosial ini, seenggaknya kita membantu mengurangi penyebaran berita tidak benar, mengurangi perpecahan dalam suatu grup dan lebih nyaman bersilaturahmi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Nge-hits di Jawa Timur

Beranda FB aku tiba-tiba muncul saja notifikasi kenangan dua tahun yang lalu, ya tepatnya tanggal 21 Oktober 2019. Aku coba klik apa saja kenangan itu. Wah, ternyata tanggal ini dua tahun yang lalu aku lagi ke Jawa Timur dengan teman-teman. Wisata yang terkenal ketika ke Jawa Timur tentunya tidak ada yang tidak tahu, yaitu ke gunung Bromo. Kami juga ke kampung Jodipan,  Batuflower,  Malang, dan Museum Angkut, Malang. Kami yang dari Jakarta menaiki kereta menuju Malang. Dari kota Malang inilah wisata kami dimulai. Tentunya kami tak melewatkan berwisata kuliner di kota Malang. Di Malang kami menyempatkan ke kampung Jodipan. Yaitu suatu daerah dengan rumah-rumah penduduk yang di cat warna-warni. Jangan lupa berpakaian warna cerah. Tentunya berswafoto bersama teman atau keluarga makin meriah. Kampung Jodipan, Malang Lalu kami juga pergi ke Batu flower, Malang. Terdapat banyak spot menarik juga. Bukit dengan penuh bunga berwarna-warni. Ada spot berfoto di atas papan kayu ya...

Bakwan Sayur Gorengan Favoritku

Bakwan merupakan olahan dari tepung yang diisi aneka sayuran diolah dengan cara digoreng dengan sejumlah minyak. Bakwan kadang disebut juga bala-bala oleh orang dari Jawa Barat atau pia-pia bagi orang Jawa Tengah atau yasai tenpura (tenpura sayur) oleh orang Jepang. Bakwan pun jadi salah satu gorengan favoritku. Karena rasanya yang renyah dan gurih. Waktu masih jadi  anak kos, jajan gorengan pasti tak ketinggalan dibeli juga bakwannya. Karena tidak kos lagi, kalau lagi mau bakwan, coba buat sendiri. Sekarang ini ada juga bumbu instan bakwan. Cuma memang rasanya lebih pas kalau bisa membuat adonan bakwan sendiri.  Bisa ditambah rasa garam atau gurihnya. Dan juga mau membiasakan coba racik sendiri. Kan jadi kebanggaan sendiri bisa membuat makanan sendiri dan disukai diri sendiri dan orang lain yang memakannya. Coba mengulik Cookpad, ketemulah resep bakwan  sayur yang sekiranya mudah. Resep cookpad buatan Yan's kitchen ini bisa dicoba. Resep Bakwan Sayur  Sum...

5 Tips Cara Bangkit Dari Kegagalan

Tiada manusia yang tak pernah gagal. Entah itu gagal karena naik kelas sewaktu sekolah, gagal karena tidak lulus masuk perguruan tinggi yang diminati, gagal karena tidak lulus mata kuliah tertentu, gagal mendapatkan pekerjaan, gagal karena di putus hubungan kerja (PHK), gagal menikah, gagal mempertahankan rumah tangga, gagal karena bisnis bangkrut dan masih banyak kisah gagal lainnya. Lantas apakah yang harus kita perbuat setelah kita gagal? Apakah akan berdiam diri saja? Marah kepada orang lain sebagai pelampiasan? Mengucilkan diri tanpa sebab? Baiknya kita segera move on, bangkit dari gagal kita. Nah, aku hanya bisa memberikan tips bagaimana cara bangkit dari kegagalan versiku. Mari simak poin-poin di bawah ini : 1. Menangis Sudah lumrah ketika kita mengalami kegagalan, kita bersedih karena kecewa tidak bisa memberikan yang terbaik. Kita boleh menangis. Karena aku cewek wajar ya menangis. Tapi enggak masalah kalau cowok menangis. Sumber : pixabay Lakukan saja di rum...